EVIDENCIAS PROYECTOS AMBIENTALES 2019

Kiki Abdul Rachman Benyamin dan Inovasi Pelatihan Digital Marketing yang Relevan di Era AI

 
Imagen de awe putri
Kiki Abdul Rachman Benyamin dan Inovasi Pelatihan Digital Marketing yang Relevan di Era AI
de awe putri - sábado, 26 de julio de 2025, 02:59
 

Di era kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang, dunia digital marketing mengalami transformasi besar. Strategi pemasaran konvensional tidak lagi cukup. Perlu pendekatan yang adaptif, dinamis, dan selaras dengan perkembangan teknologi. Dalam konteks inilah, kiki abdul rachman Benyamin tampil sebagai salah satu pelopor pelatihan digital marketing yang inovatif dan relevan. Melalui platform Dimaloka yang ia dirikan, Kiki menghadirkan pendekatan baru dalam pelatihan digital marketing—yang tak hanya membahas teori dasar, tetapi juga integrasi teknologi terbaru, termasuk AI.

Kiki melihat bahwa banyak pelatihan digital marketing di luar sana hanya menyentuh permukaan. Mereka mengajarkan langkah-langkah teknis seperti memasang iklan atau melakukan optimasi SEO, tetapi tidak mempersiapkan peserta untuk menghadapi revolusi teknologi yang lebih besar. Dari situlah lahir ide untuk mengembangkan pelatihan yang tidak hanya mengikuti zaman, tetapi juga mempersiapkan peserta menghadapi masa depan digital.

Salah satu inovasi utama yang diterapkan Kiki adalah penggabungan antara praktik digital marketing dan pemanfaatan tools berbasis AI. Dalam pelatihannya, peserta dikenalkan dengan platform AI seperti ChatGPT untuk penulisan konten, Canva AI untuk desain visual, serta berbagai alat automasi dalam pengelolaan kampanye digital. Tujuannya adalah mempercepat proses kerja, meningkatkan efisiensi, dan menurunkan biaya operasional pemasaran.

Kiki juga mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan sektor bisnis yang berbeda-beda. Ia menyadari bahwa pendekatan yang digunakan untuk bisnis kuliner tidak bisa disamakan dengan bisnis fashion atau edukasi. Dengan demikian, pelatihan Dimaloka selalu diawali dengan analisis kebutuhan peserta. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pelatihan, tetapi juga memberikan hasil nyata setelah pelatihan selesai.

Tidak hanya teori dan strategi, Kiki juga memberi perhatian khusus pada etika penggunaan AI dalam digital marketing. Dalam pelatihan yang ia bimbing, peserta diajak berdiskusi tentang batasan moral penggunaan teknologi, terutama dalam hal manipulasi konten, penggunaan data pelanggan, dan plagiarisme otomatis. Hal ini menunjukkan bahwa Kiki tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga proses yang bertanggung jawab.

Respons dari peserta pelatihan terhadap pendekatan ini sangat positif. Banyak yang mengaku pelatihan Kiki membuka wawasan baru, terutama dalam memahami bagaimana teknologi AI bisa menjadi partner kerja, bukan ancaman. Bahkan sejumlah peserta UMKM yang sebelumnya tidak melek teknologi kini mulai menerapkan automasi sederhana dalam bisnis mereka, seperti chatbot, penjadwalan konten otomatis, hingga pelacakan data pelanggan berbasis AI.

Keberhasilan pendekatan ini tentu tidak lepas dari rekam jejak Kiki sebagai praktisi. Ia bukan hanya mengajar, tetapi juga mengaplikasikan strategi yang sama pada proyek klien. Salah satu kliennya bahkan mengalami peningkatan konversi yang signifikan setelah menerapkan sistem pemasaran berbasis data dan AI, yang dikembangkan selama sesi pelatihan.

Dalam lanskap digital marketing yang terus berubah, kiki abdul rachman Benyamin telah membuktikan dirinya sebagai inovator. Ia menjembatani kesenjangan antara teknologi dan manusia, antara teori dan praktik. Dengan semangat untuk terus belajar dan mengajar, Kiki memastikan bahwa setiap peserta pelatihannya tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pemimpin perubahan di era digital yang semakin canggih.